SMP Negeri 10 Kota Bima Ubah Limbah Cumi-cumi Menjadi Berkah dengan Inovasi Kuliner "KECUMI"

KOTA BIMA – Inovasi berbasis lingkungan dan kewirausahaan kembali lahir dari dunia pendidikan. SMP Negeri 10 Kota Bima meluncurkan inovasi kuliner unggulan bernama "KECUMI: Keripik Cumi-cumi Malemanggi". Proyek yang berlangsung dari 22 Juli hingga 30 September 2024 ini bertujuan untuk mengolah limbah cumi-cumi menjadi produk makanan bernilai ekonomi tinggi.

Inisiator inovasi, Suhardin, S.Pd., M.M. (Kepala Sekolah) dan Desi Maulidah, S.Pd. (Guru Mata Pelajaran Prakarya), menjelaskan bahwa KECUMI tidak sekadar akronim dari "Keripik Cumi-cumi Malemanggi". Nama ini juga terinspirasi dari bahasa Bima yang berarti "imut, unik, dan menggemaskan," mencerminkan daya tarik produk yang dibuat dari proses penjemuran hingga "setengah kering" atau malemanggi.

Testimoni Positif dari Berbagai Pihak

Sejak diluncurkan, inovasi ini telah menuai berbagai testimoni positif dari seluruh pihak yang terlibat.

Siswa: "Lebih dari Sekadar Belajar di Kelas"

Salah satu siswa yang terlibat dalam proyek ini mengungkapkan kebanggaannya. "Awalnya saya kira limbah cumi itu tidak bisa diapa-apakan. Tapi setelah ikut proyek KECUMI, saya jadi tahu kalau dengan kreativitas, kita bisa mengubah barang yang tidak berguna jadi sesuatu yang luar biasa," ujarnya dengan antusias. Proyek ini memberikan pengalaman praktis bagi siswa, mengubah teori pelajaran menjadi keterampilan nyata dalam berwirausaha.

Guru: "Membangun Karakter dan Jiwa Kewirausahaan"

Desi Maulidah, selaku guru Prakarya, menegaskan bahwa inovasi ini memiliki nilai edukasi yang sangat tinggi. "Inovasi ini bukan hanya tentang membuat produk, tapi juga tentang menumbuhkan karakter. Anak-anak belajar kerja sama, peduli lingkungan, dan berani berwirausaha. Proyek ini adalah bukti bahwa pendidikan bisa melampaui batas ruang kelas," kata Desi.

Orang Tua: "Anak Menjadi Lebih Produktif"

Dampak positif juga dirasakan oleh orang tua siswa. Salah satu orang tua menyampaikan, "Saya kaget dan bangga melihat anak saya bisa membuat keripik dari limbah cumi. Dulu dia hanya bermain HP di rumah, sekarang dia lebih produktif dan mandiri. Inovasi dari sekolah ini sangat positif dan kami sangat mendukung."

Masyarakat: "Solusi Cerdas untuk Lingkungan dan Ekonomi"

Produk KECUMI juga disambut baik oleh masyarakat. Seorang warga lokal menyampaikan, "Keripik KECUMI ini rasanya unik sekali! Gurih, renyah, dan tidak amis. Kami sebagai warga Bima merasa senang melihat anak-anak sekolah bisa berinovasi dengan potensi lokal. Ini ide yang sangat brilian dan menjadi solusi cerdas untuk masalah limbah cumi di daerah kami."

Dampak Inovasi

Proyek KECUMI tidak hanya menghasilkan produk kuliner, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Inovasi ini membuktikan bahwa kreativitas dan kolaborasi dapat mengubah limbah menjadi berkah, sekaligus menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda.